Friday, January 9, 2009




Boikot barangan dibawah sebagai tanda anda menyayangi Islam dan Nabi Muhammad s.a.w.

1. DUTCH LADY - Susu
2. FERRERO ROCHE - Coklat
3. WALL’S - Ais Krim
4. Ing -Insurans
5. PLANTA -Magerin
6. Lady’s Choice -Magerin
7. LIPTON -Teh
8. SHELL -Minyak
9. KNORR -Perisa Makanan
10. DOVE -Mandian
11. Sunlight -Magerin/Pencuci Pinggan
12. Radiant -Deodoran
13. REXONA -Deodoran
14. PONDS -Produk Kecantikan
15. Kieldsens -Coklat
16. Slimfast -Produk Pelangsing
17. LEGO -Kismis
18. PHILIPS -Barangan Elektrik
19. Duyvis -Makanan Ringan
20. Gouda -Keju
21. Robin -Pencuci Lantai/Pakaian
22. Ariel -Pencuci Lantai/Pakaian
23. Omo -Pencuci Lantai/Pakaian
24. Labello -Lip Balm
25. Pickwick -Teh
26. Venz -Mentega Coklat
27. KINDER BUENO -Coklat
28. UNILEVER -Syarikat
29. Dumex -Susu Tepung
30. Nutricia -Susu Bayi
31. SUNSILK -Shampoo
32. FAIR & LOVELY -Produk Kecantikan
33. LUX -Mandian
34. VASELINE -Lip Balm
35. Cif -Pencuci Lantai
36. Surf -Pencuci Kain
37. Wishbone -Pencuci Kain
38. Doriana - Keju Krim
39. Bertolli -Minyak Masak
40. CLEAR -Shampoo
41. BREEZE -Pencuci Kain
42. Sun -Pencuci Kain

Tangisan Rasullulah



Tiba-tiba di luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”

“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu ingin dikenang.

“Ketahuilah, ialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah.

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa malaikat Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggil Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih ALLAH penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan kepadaku apa hakku nanti di hadapan ALLAH?” tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menunggu rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega. Matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khuatir, wahai Rasul ALLAH. Aku pernah mendengar ALLAH berfirman kepadaku; “KUharamkan syurga bagi siapa sahaja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam. Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada malaikat penghantar wahyu itu.

“Siapakah sanggup melihat kekasih ALLAH direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh kerana sakit yang tidak tertahan lagi. “Ya ALLAH, dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua seksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum - peliharalah solat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatii” - “Umatku, umatku, umatku.”

Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini mampukah kita mencintai seperti dirinya?

Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cinta Rasulullah kepada kita.

~ku taip sambil menitiskan air mata~

Tuesday, January 6, 2009

My friendster...

http://profiles.friendster.com/zackmacho

nie friendster aku errr....add la klu rase2
nak add...haha...ayat x bleh bla....

Thursday, January 1, 2009

time cuti aku blaja adobe..haha...br reti..huh





Beloved Followers

Popular Posts

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More